BAB
II
KAJIAN
TEORI
Prestasi
belajar
Pengertian
dasar
prestasi
adalah
hasil
maksimal
dari
suatu
pembelajaran
atau
kegiatan
yang
menunjukan
tentang
adanya
penguasaan
sejumlah
pengetahuan
atau
kecakapan
tertentu.
Menurut
Winkel
(1991:
162),
”Prestasi
merupakan
bukti
adanya
keberhasilan
yang
dicapai”.
Sedangkan
menurut
Bukhari
(1977:
85)
berpendapat
bahwa,
”Prestasi
adalah
hasil
yang
dicapai
anak
sebagai
hasil
belajar
yang
berupa
angka,
huruf,
serta
tindakan
hasil
belajar
yang
dicapai”.
W.J.S
Poerwodarminto
(1985:
768)
berpendapat,
”Prestasi
artinya
hasil
yang
telah
dicapai,
dilaksanakan,
dikerjakan
dan
sebagainya”.
Dari
beberapa
definisi
tersebut
diatas,
maka
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
prestasi
adalah
suatu
hasil
yang
dapat
dicapai
atau
dilakukan
individu
secara
maksimal
untuk
memperoleh
pengalaman
mengenai
hal-hal
yang
menyangkut
segala
aspek
pribadi
manusia
yang
nantinya
pengalaman
tersebut
akan
dipergunakan
individu
dalam
berinteraksi
terhadap
lingkungannya.
Dalam
penelitian
ini
yang
dimaksud
dengan
prestasi
adalah
hasil
yang
dicapai
siswa
dari
usaha
belajar.
Kegiatan
utama
dalam
proses
pendidikan
adalah
pembelajaran
pada
peserta
didik.
Unsur
utama
kegiatan
pembelajaran
adalah
guru
dan
siswa.
Untuk
mencapai
hasil
yang
belajar
yang
maksimal
dibutuhkan
interaksi
yang
baik
diantara
keduanya.
Karena
komunikasi
yang
baik
antara
guru
dan
siswa
dapat
menciptakan
suasana
belajar
yang
kondusif
sehingga
siswa
dapat
berkembang
secara
optimal.
Dari
berbagai
sudut
pandang
yang
berbeda–beda
para
ahli
mendefinisikan
pengertian
tentang
belajar
ini.
Dalam
kamus
Umum
Bahasa
Indonesia
Purwodarminto
menjelaskan
arti
belajar
yaitu
berusaha
(berlatih
dsb)
supaya
mendapat
suatu
kepandaian
(1984
:
108).
Winkel
(1996:
21)
mengatakan,
”Belajar
berarti
perubahan
tingkah
laku
atas
penampilan
dengan
serangkaian
kegiatan”.
Muhammad
Ali
(1990:
58)
mengatakan,
”Belajar
merupakan
suatu
proses
yang
berlangsung
pada
diri
seseorang
dalam
upaya
memperoleh
pengalaman
dan
struktur
kognitif
baru”.
Bell
Gredler
(1986)
mengatakan,
”Belajar
sebagai
proses
memperoleh
berbagai
kemampuan,
ketrampilan
dan
sikap
merupakan
tahapan
perubahan
seluruh
tingkah
laku
individu
yang
relatif
menetap
sebagai
hasil
pengalaman
dan
interaksi
dengan
lingkungannya
yang
melibatkan
proses
kognitif”.
Dari
beberapa
definisi
diatas,
maka
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
belajar
adalah
proses
berubahnya
tingkah
laku,
baik
yang
menyangkut
pengetahuan,
ketrampilan
maupun
sikap
yang
meliputi
segenap
aspek
dari
organisme
atau
pribadi.
Belajar
akan
membawa
suatu
perubahan
pada
diri
individu
yang
belajar,
perubahan
itu
tidak
hanya
mengenai
jumlah
pengetahuan
melainkan
juga
berbentuk
pandangan,
kecakapan,
sikap
minat,
penyesuaian
diri
pendek
kata
adalah
segala
aspek
yang
menyangkut
pribadi
seseorang,
sehingga
seseorang
yang
telah
belajar
akan
tidak
sama
lagi
dengan
sebelumnya.
Ia
lebih
sanggup
menghadapi
kesulitan-kesulitan,
sanggup
menyesuaikan
diri
dengan
keadaan.
Dalam
setiap
proses
belajar
mengajar
selalu
menghasilkan
prestasi
belajar.
Masalah
yang
dihadapi
adalah
sampai
ditingkat
mana
prestasi
belajar
yang
dicapai.
Menurut
Anton
sukarno
(1994:
16)
mengatakan
bahwa,
”Prestasi
belajar
adalah
suatu
hasil
maksimal
yang
diperoleh
dengan
usahanya
dalam
rangka
mengaktualisasikan
dan
mempotensikan
diri
lewat
belajar”.
Sedangkan
Suratinah
Tirtonegoro
(1998:
43)
mengatakan,
”Prestasi
belajar
adalah
penilaian
hasil
usaha
bentuk
simbol,
angka,
huruf,
ataupun
kalimat
yang
dapat
mencerminkan
hasil
yang
sudah
dicapai
setiap
anak
dalam
periode
tertentu”.
Dari
beberapa
pendapat
diatas
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
prestasi
belajar
adalah
suatu
hasil
yang
dicapai
secara
maksimal
dalam
proses
memperoleh
aktivitas
mental
atau
psikis
yang
berlangsung
dalam
interaksi
aktif
dengan
lingkungannya
demi
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan,
ketrampilan
dan
nilai.
Dalam
penelitian
ini
yang
dimaksud
prestasi
belajar
adalah
suatu
hasil
yang
dicapai
oleh
masing-masing
siswa
dalam
periode
waktu
tertentu
sebagai
hasil
dari
belajar
biasanya
berupa
angka,
simbol
maupun
kalimat
sebagai
perwujudan
dari
prestasi
diri.
Cara
Belajar
Efektif
Cara
belajar
efektif biasa
disebut
dengan
Cara
belajar
yang
bermakna
atau
berkesan.
Atau
cara
yang
ampuh
untuk
belajar
memahami
sesuatu
atau
pelajaran
dengan
mudah
dan
cepat
menggunakan
cara-cara
yang
paling
efisien
dan
efektif.
Fokus
adalah
inti
dari
cara
belajar
efektif.
Seseorang
bisa
menjadi
sangat
fokus
jika
sesuatu
yang
ia
pelajari
itu
ia
sukai,
Dan
menyenangkan
baginya.
Terlebih
jika
memang
cara
fokusnya
untuk
hal-hal
yang
mereka
inginkan.
Secara
otomatis,
maka
ia
akan
bisa
menjadi
sangat
fokus.
Satu
contoh
tentang
cara
untuk
fokus
adalah
seperti
berikut:
Jika
anda
perhatikan,
atau
mungkin
anda
sendiri
pernah
mengalaminya.
Yaitu
ketika
seorang
lelaki
berusaha
mendapatkan
cinta
dari
seorang
wanita
yang
sangat
dicintainya
dengan
sepenuh
hati.
Biasanya
lelaki
tersebut
akan
sangat
fokus,
dan
berusaha
keras
supaya
cepat
mendapatkannya.
Dalam
hal cara
belajar
efektif,
Kita
sebaiknya
meniru
contoh
diatas.
Yaitu
dengan
senang
hati
menyukai
suatu
pelajaran,
ditambah
fokus.
Dan
berusaha
dengan
keras
memahami
pelajaran
atau
ilmu
pengetahuan
itu
dengan
cara
yang
paling
tepat.
Ini
adalah
cara
belajar
yang
efektif.
Keinginan
untuk
menjadi
cerdas.
Ada
beberapa
kutipan
tentang
keinginan,
diantaranya
seperti
berikut:
Jika
anda
menginginkan
sebuah
benda,
Kemudian
anda
fokus
dan
tekun
melakukan
cara-cara
efektif
yang
mengarah
kepada
pencapaian
benda
itu,
Maka
Insya
Allah
anda
akan
mendapatkan
benda
tersebut.
Jika
anda
menginginkan
diri
anda
menjadi
cerdas.
Kemudian
anda
fokus
dan
tekun
melakukan
cara-cara
efektif
yang
menuju
kepada
kecerdasan.
Semakin
besar
keinginan
kita,
maka
kemungkinan
besar
kita
akan
menjadi
lebih
kreatif
untuk
menemukan
cara-cara
yang
paling
efektif
untuk
mendapatkannya.
Fokus
dan
keinginan
untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan
adalah
faktor
yang
sangat
kuat
dalam
hal
cara
belajar
yang
efektif
dan
efisien.
Anda
mungkin
bisa
membayangkan
satu
waktu
ketika
anda
tidak
memiliki
keinginan.
Tentunya
anda
akan
bermalas-malasan
saja.
Faktor-faktor
lain
supaya
bisa
mudah
belajar
secara
efektif
adalah
faktor
lingkungan
dan
wawasan.
Pikiran
manusia
identik
dengan
apa
yang
dia
tahu,
dia
lihat
dan
rasakan.
Itulah
wawasan
atau
pengetahuan.
Pikiran
bawah
sadar
kita
dikuasai
oleh
dari
mana
kita
menerima
informasi.
Jadi
misalkan
anda
ingin
bisa
memahami
ilmu
fisika,
Maka
cara
yang
paling
efektif
adalah
anda
harus
menyukai
ilmu
fisika
tersebut,
Lalu
anda
semestinya
memiliki
hobi
dalam
membaca
artikel-artikel
atau
makalah
yang
berhubungan
erat
dengan
ilmu
fisika
itu.
Akan
lebih
baik
lagi,
jika
anda
mau
bergaul
di
lingkungan
orang-orang
yang
memang
menyukai
ilmu
fisika
seperti
anda.
Mungkin
disana
anda
bisa
berbagi
pengetahuan
tentang
fisika
dan
bisa
belajar
bersama-sama.
Sehingga
akan
ada
lebih
banyak
lagi
ilmu
fisika
yang
bisa
anda
pahami,
dan
jadikan
hal
tersebut
sebagai
satu motivasi
belajar.
Tips
Cara
Belajar
Efektif:
Dibawah
ini
adalah
5
tips
cara
belajar
efektif
agar
cepat
mengerti
pelajaran:
Anda
mau
fokus
membaca,
mengetahui
atau
mendapatkan
gambaran
tentang
mata
pelajaran
yang
akan
disampaikan
esok
hari
oleh
guru
atau
dosen
anda.
Melakukan
Praktek
atas
inisiatif
sendiri,
Karena
anda
menyukainya.
Mendiskusikan
pelajaran-pelajaran
dengan
kawan-kawan
anda
yang
memiliki
keinginan
dan
fokus
belajar
yang
sama
dengan
anda.
Membaca
materi
pelajaran
pada
saat
sebelum
dan
sesudah
tidur
dimalam
hari.
Cara
ini
adalah
cara
belajar
yang
paling
baik
dan
efektif
untuk
membuat
pikiran
anda
supaya
bisa
lebih
memahami
materi-materi
pelajaran.
Cobalah
untuk
selalu
mengajarkan
setiap
ilmu
pengetahuan
kepada
orang
lain.
Sebab
contoh
cara
pembelajaran
seperti
ini
adalah
termasuk
yang
terbaik
dalam
hal cara
belajar
efektif.
Makna
dari
disiplin
adalah
membiasakan
diri.
Maksudnya
adalah
supaya
kita
lebih
menyukai
pekerjaan.
Disiplin
Dalam
Belajar
Di
Sekolah
Seperti
telah
disebutkan
diatas
bahwa
disiplin
memiliki
makna
membiasakan
diri.
Dalam
hal
belajar
di
sekolah,
Maksud
dari
disiplin
ini
adalah
untuk
membantu
para
siswa
agar
lebih
menyukai
setiap
pelajaran
di
sekolah.
Dan
tujuan
dari
disiplin
ini
adalah
agar
semua
siswa
bisa
lebih
memahami
setiap
pelajaran
yang
diberikan
supaya
menjadi
lebih
mudah
dan
efektif.
Disiplin
dalam
belajar
di
sekolah
ini
akan
bisa
menjadi
efektif
jika
setiap
siswa
menerapkan
cara-cara
atau
metode
belajar
yang
efektif.
Tentang
Ketekunan,
jika
kita
mau
mencermati cara dan
sikap
dari
para
pelopor
ilmu
pengetahuan
dunia
seperti
misalnya
Thomas
A.
Edison.
adalah
tentang
bagaimana
cara
beliau
membuat
bohlam
lampu.
Thomas
Edison
begitu
tekun
sehingga
dia
berhasil
membuat
bohlam
lampu
listrik
dengan
sangat
efektif,
yaitu
suatu
alat
penerangan
yang
pada
era
itu
memang
belum
ada
orang
yang
berhasil
membuatnya.
Penemuan
dan
pembuatan
bohlam
lampu
listrik
adalah
salah
satu
contoh
tentang
ketekunan.
Tekun
adalah
satu
prinsip
hidup
atau
sifat
seseorang
dalam
mengerjakan
sesuatu
secara
terus
menerus
dan
efektif
sampai
berhasil.
Kesimpulan
cara
belajar
efektif,
jika
kita
menginginkan
sesuatu
lalu
kita
mempelajarinya,
Kemudian
kita
mengerjakan
semua
prosesnya
dengan
disiplin
dan
tekun,
Maka
insya
allah
kita
akan
cepat
mendapatkannya.
Disiplin
dan
tekun
itu
akan
ada
dengan
sendirinya
didalam
pikiran
bawah
sadar
kita.
Caranya
adalah
jika
kita
memiliki
keinginan
dan
motivasi
belajar,
mengetahui
cara
caranya
dan
bersedia
mengerjakan
setiap
prosesnya
dengan
akurat.
Dalam
hal
belajar
supaya
bisa
cepat
memahami,
kita
senantiasa
harus
menempatkan
unsur
keinginan
dan
ketekunan
ini
didalam
pikiran
kita.
Sebab
keinginan
adalah
proses
awal
sebuah
pencapaian,
Dan
tekun
dalam
belajar
berarti
terus
menerus
belajar
sampai
memahami.
Setiap
kali
anda
hendak
tidur
di
malam
hari,
Lakukanlah
hal
berikut
ini
:
Pejamkan
mata
anda
dan
katakan
kepada
diri
anda
sendiri
bahwa
anda
sedang
melakukan
sesuatu
yang
benar
dan
tidak
sedang
salah
melangkah.
Jika
hal
tersebut
diatas
anda
lakukan
setiap
malam,
setiap
kali
anda
hendak
tidur,
Maka
pemikiran
anda
akan
dibawa
menuju
kepada
kepercayaan
atau
merasa percaya
diri dan
kendali
diri.
Toh
jika
anda
belum
menemukan
cara-cara
yang
paling
benar
dan
efektif,
anda
akan
secara
otomatis
dikendalikan
oleh
diri
anda
sendiri
setiap
malam
sebelum
tidur
untuk
selalu
memperbaiki
diri
dengan motivasi
diri.
Fungsi
Otak
Kanan
Dan
Kiri
Agar
Bisa
Belajar
Dengan
Cara
Efektif
Untuk
menunjang
pemahaman
cara
belajar
yang
baik
dan
efektif,
ada
baik
nya
jika
anda
mau
memahami fungsi
otak
kanan
dan
otak
kiri.
Kutipan
Kata-kata
Motivasi
Belajar,
"Pendidikan
adalah
mempelajari
apa
yang
belum
anda
ketahui
tentang
hal
yang
tidak
anda
ketahui."
-Daniel
J.
Boorstin-,
"Satu-satunya
orang
terpelajar
adalah
seseorang
yang
mempelajari
bagaimana
cara
belajar
dan
berubah."
-Carl
Rogers-,
"Jika
saya
telah
mempelajari
pendidikan,
saya
tidak
akan
mempunyai
waktu
untuk
mempelajari
hal
lainnya."
-Cornelius
Vanderbilt-,
"Dia
yang
mencurahkan
enam
belas
jam
dalam
sehari
untuk
belajar
giat
akan
menjadi
enam
belas
kali
lebih
bijaksana
dari
apa
yang
dia
pikir
tentang
dirinya
pada
usia
dua
puluh
tahun."
-Mary
Wilson
Little-,
"Keputusan
yang
baik
adalah
keputusan
yang
berdasarkan
pengetahuan
dan
bukan
berdasarkan
angka-angka."
-Plato-
Siswa
SMK
Siswa
SMK
adalah
siswa
lulusan
SMP
yang
menghendaki
melanjutkan
pendidikan
tingkat
atas,
namun
berkeinginan
memiliki
keahlian
khusus
yang
diharapkan
dapat
digunakan
sebagai
bekal
dalam
dunia
kerja.
Lulusan
SMK
dianggap
mampu
oleh
masyarakat
atau
berkompeten
masuk
dunia
kerja
karena
saat
belajar
di
sekolah
mereka
berbeda
dengan
siswa-siswa
SMA
lainnya.
Siswa
SMA
disiapkan
untuk
memasuki
jenjang
kuliah,
namun
siswa
SMK
disiapkan
lebih
ke
arah
dunia
kerja.
Dengan
demikian
proses
belajar
di
dalam
SMK
berbeda
dengan
proses
belajar
di
SMA.
Di
SMK
benar-benar
diajarkan/dilatih
materi
kejuruan
yang
matang
serta
pengkondisian
siap
kerja
yang
berproses
didalamnya.
Untuk
itu
siswa
SMK
harus
memiliki
cara
belajar
yang
berbeda
dengan
siswa
SMA.
Cara
belajar
yang
baik
dan
efektif
harus
dimiliki
oleh
siswa
SMK
untuk
dapat
berhasil
dalam
mencapai
prestasi
hasil
belajar,
mengingat
pelajaran
praktik
yang
menyertainya
tidak
sedikit.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Penelitian
Kuantitatif
Kata
kuantitatif
menurut
KBBI
ialah
berdasarkan
jumlah/banyaknya.
Dalam
hal
ini
penelitian
kuantitatif
berarti
penelitian
yang
didasarkan
pada
jumlah
data
penelitian
sebagai
tolak
ukur
hasil
penelitian.
Data
yang
ada,
dari
sekian
banyak
diambil
sampel
data
sebagai
data
penelitian.
Hubungannya
dengan
penelitian
ini,
sampel
data
tidak
mengambil
semua
siswa
dalam
pengisian
angketnya,
namun
siswa
yang
berprestasi
(ranking
1
sampai
10)
pada
setiap
kelas
menjadi
sampel
data
penelitian
(pengisian
angket).
Sumber
Data
penelitian
Adapun
sumber
penelitian
dalam
penelitian
ini
adalah
semua
siswa
SMK
Farmasi
Nasional
Surakarta
kelas
X,
XI,
dan
XII.
Sedangkan
data
penelitian
pengisian
angket
ialah
siswa
yang
masuk
dalam
peringkat
10
besar
kelas
berdasarkan
Laporan
Hasil
Belajar
Ujian
Tengah
Semester
Gasal
Tahun
2012/2013.
Jadwal
Penelitian
JADWAL
PENELITIAN
PENGARUH
CARA
BELAJAR
TERHADAP
PRESTASI
HASIL
BELAJAR
SISWA
SMK
FARMASI
NASIONAL
SURAKARTA
TAHUN
PELAJARAN
2012/2013
|
|
|
Sep-12
|
Oct-12
|
Nov-2012
|
|
MINGGU
KE
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
XI
|
XII
|
Perencanaan
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menentukan
penelitian
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Membuat
angket
|
|
|
V
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Membuat
hipotesis
|
|
|
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
Menyusun
kerangka
laporan
|
|
|
|
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
Penyebaran
angket
|
|
|
|
|
|
|
V
|
|
|
|
|
|
Menulis
hasil
angket
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
|
|
|
|
Membahas
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
|
|
|
Menulis
dan
penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
V
|
|
Pengumpulan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
Analisis
data
Analisis
data
penelitian
berdasarkan
pada
hasil
angket
terhadap
semua
siswa
kelas
X,
XI
dan
XII
yang
mendapatkan
peringkat
10
besar
pada
Ujian
Tengah
Semester
Gasal
Tahun
Pelajaran
2012/2013.
Di
dalam
angket
terdapat
beberapa
pertanyaan
yang
mengacu
pada
arah
temuan
penelitian,
selain
itu
siswa
yang
mengisi
angket
juga
mengisi
data
identitas
siswa
berupa;
nama,
kelas,
nomor
absen,
peringkat,
dan
hari
tanggal
pengisian
angket.
Dari
data
angket
disusun
ke
dalam
tabel
yang
memuat
perhitungan
hasil
jawaban.
Hasil
perhitungan
menjadi
tolak
ukur
hasil
penelitian
ini,
yakni
perhitungan
yang
berupa
persentase
pilihan
jawaban
setiap
nomor
pada
pertanyaan
dalam
angket.
Hasil
prosentase
tersebut
menjadi
jawaban
dari
penelitian
ini
yang
dibahas
dalam
bab
IV.
Daftar
Pertanyaan
dalam
Angket
Penelitian
Apakah
Anda
belajar
setiap
hari?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
waktu
belajar
Anda
(di
luar
jam
sekolah)
pada
malam/dini
hari?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
suasana
belajar
yang
paling
mendukung
Anda
belajar
adalah
suasana
tenang/sepi?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
suka
mendengarkan
musik
saat
belajar?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
suka
ngemil
saat
belajar?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
waktu
belajar
Anda
(di
luar
sekolah)
mencapai
durasi
lebih
dari
2
jam?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
belajar
lebih
giat
ketika
ada
ulangan?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
belajar
lebih
giat
ketika
ada
praktikum
di
laboratorium?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
belajar
lebih
giat
ketika
ada
PR/tugas?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
cara
belajar
Anda,
belajar
berkelompok?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
dalam
belajar
menggunakan
fasilitas
internet?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
selalu
memperhatikan,
mendengarkan
dan
mencatat
penjelasan
dari
guru?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
selalu
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh
guru?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
mempunyai
motivasi
sendiri
untuk
belajar?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
rajin
masuk
sekolah
(tidak
pernah
membolos
pada
jam
pelajaran
tertentu)?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
tidak
mudah
putus
asa
ketika
gagal
dalam
belajar?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
Apakah
Anda
suka
membaca
buku/materi
pelajaran
sebelum
materi
disampaikan?
Selalu/sering
c.
Tidak
pernah
Kadang-kadang
BAB
IV
PEMBAHASAN
Hasil
Angket
Penelitian
Dari
angket
yang
dibagikan
dan
diisi
oleh
semua
siswa
yang
berprestasi
(rangking
1
sampai
10)
setiap
kelas,
maka
dapat
diperoleh
hasil
angket
penelitian
berdasar
daftar
pertanyaan
angket
sebagai
berikut:
Apakah
Anda
belajar
setiap
hari?
Selalu/sering =
46,36%
Kadang-kadang
=
52,73%
Tidak
pernah =
0%
Apakah
waktu
belajar
Anda
(di
luar
jam
sekolah)
pada
malam/dini
hari?
Selalu/sering =
65,45%
Kadang-kadang
=
32,72%
Tidak
pernah =
0,91%
Apakah
suasana
belajar
yang
paling
mendukung
Anda
belajar
adalah
suasana
tenang/sepi?
Selalu/sering =
56,36%
Kadang-kadang
=
39.09%
Tidak
pernah =
5,45%
Apakah
Anda
suka
mendengarkan
musik
saat
belajar?
Selalu/sering =
30,91%
Kadang-kadang
=
41,82%
Tidak
pernah =
28,18%
Apakah
Anda
suka
ngemil
saat
belajar?
Selalu/sering =
17,27%
Kadang-kadang
=
55,45%
Tidak
pernah =
22,73%
Apakah
waktu
belajar
Anda
(di
luar
sekolah)
mencapai
durasi
lebih
dari
2
jam?
Selalu/sering =
41,82%
Kadang-kadang
=
51,82%
Tidak
pernah =
5,45%
Apakah
Anda
belajar
lebih
giat
ketika
ada
ulangan?
Selalu/sering =
80,00%
Kadang-kadang
=
18,18%
Tidak
pernah =
0.91%
Apakah
Anda
belajar
lebih
giat
ketika
ada
praktikum
di
laboratorium?
Selalu/sering =
76,36%
Kadang-kadang
=
22,73%
Tidak
pernah =
0%
Apakah
Anda
belajar
lebih
giat
ketika
ada
PR/tugas?
Selalu/sering =
35,45%
Kadang-kadang
=
60,91%
Tidak
pernah =
5,45%
Apakah
cara
belajar
Anda,
belajar
berkelompok?
Selalu/sering =
1,82%
Kadang-kadang
=
63,64%
Tidak
pernah =
31,82%
Apakah
Anda
dalam
belajar
menggunakan
fasilitas
internet?
Selalu/sering =
1,82%
Kadang-kadang
=
68,18%
Tidak
pernah =
28,18%
Apakah
Anda
selalu
memperhatikan,
mendengarkan
dan
mencatat
penjelasan
dari
guru?
Selalu/sering =
50,00%
Kadang-kadang
=
49,09%
Tidak
pernah =
0,91%
Apakah
Anda
selalu
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh
guru?
Selalu/sering =
7,27%
Kadang-kadang
=
85,45%
Tidak
pernah =
5,45%
Apakah
Anda
mempunyai
motivasi
sendiri
untuk
belajar?
Selalu/sering =
83,64%
Kadang-kadang
=
15,45%
Tidak
pernah =
0%
Apakah
Anda
rajin
masuk
sekolah
(tidak
pernah
membolos
pada
jam
pelajaran
tertentu)?
Selalu/sering =
94,55%
Kadang-kadang
=
2,73%
Tidak
pernah =
2,73%
Apakah
Anda
tidak
mudah
putus
asa
ketika
gagal
dalam
belajar?
Selalu/sering =
54,55%
Kadang-kadang
=
40,91%
Tidak
pernah =
4,55%
Apakah
Anda
suka
membaca
buku/materi
pelajaran
sebelum
materi
disampaikan?
Selalu/sering =
1,82%
Kadang-kadang
=
77,27%
Tidak
pernah =
18,18%
Hasil
Analis
data
Berdasarkan
data
angket
penelitian
maka
didapatkan
hasil
analisis
data
sebagai
berikut:
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar
dapat
dipastikan
harus
belajar
setiap
hari.
Hasil
prosentasi
selalu/sering
46,36%
dan
kadang-kadang
52,73%
menunjukkan
bahwa
siswa
belajar
setiap
hari
meskipun
sekian
dari
siswa
yang
memilih
kadang-kadang
tidak
belajar
setiap
hari.
Namun
yang
pasti
terdapat
0%
pada
pilihan
tidak
belajar
setiap
hari,
artinya
setiap
siswa
jika
ingin
berhasil
dan
mendapat
prestasi
hasil
belajar
yang
baik,
mereka
harus
belajar
setiap
hari.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar
memiliki
waktu
belajar
di
luar
jam
sekolah
yakni
pada
malam/dini
hari.
Lebih
dari
50%
yakni
65%
siswa
yang
menjawab
selalu/sering,
artinya
siswa
yang
ingin
berhasil
dalamprestasinya
harus
meluangkan
waktu
untuk
belajar
pada
malam/dini
hari.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar
memerlukan
suasana
belajar
yang
paling
mendukung
dalam
belajar,
dalam
hal
ini
adalah
suasana
tenang/sepi.
Siswa
yang
menjawab
selalu/sering
sebanyak
56,36%
artinya
banyak
siswa
yang
memerlukan
suasana
tenang
dalam
belajar.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
suka
mendengarkan
musik
saat
belajar.
Musik
ternyata
bukan
menjadi
hal
yang
penting
dalam
mengiringi
siswa
saat
belajar.
Hal
ini
terbukti
dari
prosentase
jawaban
tidak
pernah
28,18%
dan
kadang-kadang
41%,
yang
menunjukkan
angka
frekuentif
yang
besar
mereka
mendengarkan
musik
saat
belajar.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
saat
belajar
siswa
tidak
begitu
suka
belajar
sambil
melakukan
aktivitas
ngemil.
Ternyata
ngemil
bukan
menjadi
faktor
penentu
dalam
keberhasilan
belajar,
buktinya
55,45%
siswa
yang
menjawab
kadang-kadang
dan
22,73%
siswa
menjawab
tidak
pernah,
artinya
siswa
tidak
bergantung
pada
ngemil
saat
belajar.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
menggunakan
waktu
belajar
(di
luar
sekolah)
dengan
durasi
lebih
dari
2
jam.
Siswa
yang
menjawab
41,82%
menjawab
selalu/sering
dan
51,82%
menjawab
kadang-kadang,
artinya
siswa
untuk
berhasil
dalam
belajarnya
harus
meluangkan
watu
belajarnya
di
luar
sekolah.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
selalu
belajar
lebih
giat
ketika
ada
ulangan.
Dapat
kita
lihat,
ada
80%
siswa
yang
menjawab
selalu
belajar
ketika
akan
ada
ulangan,
artinya
siswa
selalu
mempersiapkan
dengan
baik
saat
ada
tes.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
selalu
belajar
lebih
giat
ketika
ada
praktikum
di
laboratorium.
Dapat
kita
lihat,
ada
76,36%
siswa
yang
menjawab
selalu
belajar
ketika
akan
ada
praktikum
laboratorium,
artinya
siswa
selalu
mempersiapkan
dengan
baik
saat
ada
praktikum
laboratorium.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
belajar
lebih
giat
ketika
ada
PR/tugas.
Siswa
yang
menjawab
tidak
pernah
ada
5,45%,
artinya
hanya
beberapa
siswa
saja
yang
lalai
dalam
tugas/PR,
namun
selebihnya
selalu
memperhatikan
dan
mempersiapkan
tugas/PR.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
tidak
menggunakan
cara
belajar
berkelompok.
Hal
ini
ditunjukkan
pada
jawaban
selalu/sering
1,82%.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
tidak
belajar
menggunakan
fasilitas
internet.
Jawaban
selalu/sering
1,82%
menunjukkan
bahwa
fasilitas
internet
tidak
memepengaruhi
keberhasilan
dalam
memperoleh
prestasi
belajar.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
selalu
memperhatikan,
mendengarkan
dan
mencatat
penjelasan
dari
guru.
Hal
ini
dapat
diketahui
dari
hasil
jawaban
selalu/sering
50%
dan
kadang-kadang
49,09%.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
aktif
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh
guru.
Artinya
siswa
yang
ingin
berhasil
dalam
prestasi
belajar
harus
aktif
dalam
pembelajaran
di
kelas.
Hal
ini
diketahui
dari
hasil
jawaban
tidak
pernah
5,45%.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
harus
mempunyai
motivasi
sendiri
untuk
belajar.
Hal
ini
diketahui
dari
hasil
jawaban
selalu/sering
83,64%.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
harus
rajin
masuk
sekolah
dan
tidak
pernah
membolos
pada
jam
pelajaran
tertentu.
Hal
ini
diketahui
dari
hasil
jawaban
selalu/sering
94,55%.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
tidak
mudah
putus
asa
ketika
gagal
dalam
belajar.
Hal
ini
diketahui
dari
hasil
jawaban
selalu/sering
54,55%
dan
kadang-kadang
40,91%.
Ada
4,55%
yang
menjawab
tidak
pernah,
artinya
siswa
kadang
ada
juga
yang
pernah
putus
asa
dalam
belajar,
namun
beruasaha
kembali
hal
ini
dapat
diketahui
dari
pencapaian
hasil
prestasi
belajar
mereka
yang
masuk
dalam
10
besar
peringkat
kelas.
Siswa
untuk
memperoleh
prestasi
hasil
belajar,
siswa
tidak
begitu
suka
membaca
buku/materi
pelajaran
sebelum
materi
disampaikan.
Hal
ini
dapat
diketahui
dari
hasil
jawaban
tidak
pernah
18,18%
dan
kadang-kadang
77,27%.
Jawaban
selalu/sering
1,82%
menunjukkan
bahwa
sebagian
kecil
siswa
masih
ada
yang
mempersiapkan/membaca
buku/materi
pelajaran
sebelum
materi
disampaikan.
Artinya
siswa
lebih
suka
mengikuti
materi
yang
disampaikan
oleh
bapak/ibu
guru
untuk
mendapatkan
hasil
belajar
yang
maksimal.