Rabu, 26 Maret 2014

PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013(PART 3)

BAB V PENUTUP

  1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ternyata terdapat pengaruh dari cara belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa SMK Farmasi Nasional Surakarta tahun pelajaran 2012-2013. Siswa yang ingin berhasil dalam prestasi belajarnya harus belajar setiap hari, meluangkan waktu belajar dalam malam/dini hari, belajar dalam suasana tenang, menggunakan waktu belajar/diluar sekolah dengan durasi lebih dari 2 jam, lebih giat saat ada ulangan, belajar lebih giat saat akan ada praktikum di laboratorium, selalu mengerjakan tugas/PR, cara belajar individu, selalu memperhatikan, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru, aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, mempunyai motivasi sendiri untuk belajar, harus rajin masuk sekolah dan tidak pernah membolos pada jam pelajaran, tidak mudah putus asa ketika gagal dalam belajar

  1. Saran
Prestasi belajar tidak di capai dengan mudah terbukti kita harus meluangkan waktu untuk belajar di sela-sela aktifitas sehari-hari,agar prestasi belajar kita sepadan dengan apa yang akan kita dapatkan.Maka dari itu kita sebagai pelajar harus menggunakan cara belajar yang sesuai,agar hasil yang di dapat maksimal,dan tidak hanya pelajar,masyarakat juga harus meluangkan waktu agar mendapatkan hasil yang ingin mereka capai.






DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Ali, dkk. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Saifudin Azwar. 2010. Tes Prestasi, fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

























PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013(PART 2)

BAB II KAJIAN TEORI

  1. Prestasi belajar
Pengertian dasar prestasi adalah hasil maksimal dari suatu pembelajaran atau kegiatan yang menunjukan tentang adanya penguasaan sejumlah pengetahuan atau kecakapan tertentu. Menurut Winkel (1991: 162), Prestasi merupakan bukti adanya keberhasilan yang dicapai. Sedangkan menurut Bukhari (1977: 85) berpendapat bahwa, Prestasi adalah hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar yang dicapai. W.J.S Poerwodarminto (1985: 768) berpendapat, Prestasi artinya hasil yang telah dicapai, dilaksanakan, dikerjakan dan sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang dapat dicapai atau dilakukan individu secara maksimal untuk memperoleh pengalaman mengenai hal-hal yang menyangkut segala aspek pribadi manusia yang nantinya pengalaman tersebut akan dipergunakan individu dalam berinteraksi terhadap lingkungannya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang dicapai siswa dari usaha belajar.
Kegiatan utama dalam proses pendidikan adalah pembelajaran pada peserta didik. Unsur utama kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Untuk mencapai hasil yang belajar yang maksimal dibutuhkan interaksi yang baik diantara keduanya. Karena komunikasi yang baik antara guru dan siswa dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal.
Dari berbagai sudut pandang yang berbedabeda para ahli mendefinisikan pengertian tentang belajar ini. Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia Purwodarminto menjelaskan arti belajar yaitu berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian (1984 : 108). Winkel (1996: 21) mengatakan, Belajar berarti perubahan tingkah laku atas penampilan dengan serangkaian kegiatan. Muhammad Ali (1990: 58) mengatakan,Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung pada diri seseorang dalam upaya memperoleh pengalaman dan struktur kognitif baru. Bell Gredler (1986) mengatakan, Belajar sebagai proses memperoleh berbagai kemampuan, ketrampilan dan sikap merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif.
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah proses berubahnya tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap yang meliputi segenap aspek dari organisme atau pribadi. Belajar akan membawa suatu perubahan pada diri individu yang belajar, perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga berbentuk pandangan, kecakapan, sikap minat, penyesuaian diri pendek kata adalah segala aspek yang menyangkut pribadi seseorang, sehingga seseorang yang telah belajar akan tidak sama lagi dengan sebelumnya. Ia lebih sanggup menghadapi kesulitan-kesulitan, sanggup menyesuaikan diri dengan keadaan.
Dalam setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan prestasi belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi belajar yang dicapai. Menurut Anton sukarno (1994: 16) mengatakan bahwa,Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh dengan usahanya dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar. Sedangkan Suratinah Tirtonegoro (1998: 43) mengatakan,Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha bentuk simbol, angka, huruf, ataupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai setiap anak dalam periode tertentu. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai secara maksimal dalam proses memperoleh aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya demi menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan nilai. Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode waktu tertentu sebagai hasil dari belajar biasanya berupa angka, simbol maupun kalimat sebagai perwujudan dari prestasi diri.
  1. Cara Belajar Efektif
Cara belajar efektif biasa disebut dengan Cara belajar yang bermakna atau berkesan. Atau cara yang ampuh untuk belajar memahami sesuatu atau pelajaran dengan mudah dan cepat menggunakan cara-cara yang paling efisien dan efektif.
Fokus adalah inti dari cara belajar efektif. Seseorang bisa menjadi sangat fokus jika sesuatu yang ia pelajari itu ia sukai, Dan menyenangkan baginya. Terlebih jika memang cara fokusnya untuk hal-hal yang mereka inginkan. Secara otomatis, maka ia akan bisa menjadi sangat fokus.
Satu contoh tentang cara untuk fokus adalah seperti berikut: Jika anda perhatikan, atau mungkin anda sendiri pernah mengalaminya. Yaitu ketika seorang lelaki berusaha mendapatkan cinta dari seorang wanita yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Biasanya lelaki tersebut akan sangat fokus, dan berusaha keras supaya cepat mendapatkannya.
Dalam hal cara belajar efektif, Kita sebaiknya meniru contoh diatas. Yaitu dengan senang hati menyukai suatu pelajaran, ditambah fokus. Dan berusaha dengan keras memahami pelajaran atau ilmu pengetahuan itu dengan cara yang paling tepat. Ini adalah cara belajar yang efektif.
Keinginan untuk menjadi cerdas. Ada beberapa kutipan tentang keinginan, diantaranya seperti berikut: Jika anda menginginkan sebuah benda, Kemudian anda fokus dan tekun melakukan cara-cara efektif yang mengarah kepada pencapaian benda itu, Maka Insya Allah anda akan mendapatkan benda tersebut. Jika anda menginginkan diri anda menjadi cerdas. Kemudian anda fokus dan tekun melakukan cara-cara efektif yang menuju kepada kecerdasan. Semakin besar keinginan kita, maka kemungkinan besar kita akan menjadi lebih kreatif untuk menemukan cara-cara yang paling efektif untuk mendapatkannya.
Fokus dan keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah faktor yang sangat kuat dalam hal cara belajar yang efektif dan efisien. Anda mungkin bisa membayangkan satu waktu ketika anda tidak memiliki keinginan. Tentunya anda akan bermalas-malasan saja.
Faktor-faktor lain supaya bisa mudah belajar secara efektif adalah faktor lingkungan dan wawasan. Pikiran manusia identik dengan apa yang dia tahu, dia lihat dan rasakan. Itulah wawasan atau pengetahuan. Pikiran bawah sadar kita dikuasai oleh dari mana kita menerima informasi.
Jadi misalkan anda ingin bisa memahami ilmu fisika, Maka cara yang paling efektif adalah anda harus menyukai ilmu fisika tersebut, Lalu anda semestinya memiliki hobi dalam membaca artikel-artikel atau makalah yang berhubungan erat dengan ilmu fisika itu. Akan lebih baik lagi, jika anda mau bergaul di lingkungan orang-orang yang memang menyukai ilmu fisika seperti anda. Mungkin disana anda bisa berbagi pengetahuan tentang fisika dan bisa belajar bersama-sama. Sehingga akan ada lebih banyak lagi ilmu fisika yang bisa anda pahami, dan jadikan hal tersebut sebagai satu motivasi belajar.
Hal yang sama juga berlaku untuk belajar bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain atau bidang ilmu yang lain.
Tips Cara Belajar Efektif: Dibawah ini adalah 5 tips cara belajar efektif agar cepat mengerti pelajaran:
  1. Anda mau fokus membaca, mengetahui atau mendapatkan gambaran tentang mata pelajaran yang akan disampaikan esok hari oleh guru atau dosen anda.
  2. Melakukan Praktek atas inisiatif sendiri, Karena anda menyukainya.
  3. Mendiskusikan pelajaran-pelajaran dengan kawan-kawan anda yang memiliki keinginan dan fokus belajar yang sama dengan anda.
  4. Membaca materi pelajaran pada saat sebelum dan sesudah tidur dimalam hari. Cara ini adalah cara belajar yang paling baik dan efektif untuk membuat pikiran anda supaya bisa lebih memahami materi-materi pelajaran.
  5. Cobalah untuk selalu mengajarkan setiap ilmu pengetahuan kepada orang lain. Sebab contoh cara pembelajaran seperti ini adalah termasuk yang terbaik dalam hal cara belajar efektif.
Makna dari disiplin adalah membiasakan diri. Maksudnya adalah supaya kita lebih menyukai pekerjaan. Disiplin Dalam Belajar Di Sekolah
Seperti
telah disebutkan diatas bahwa disiplin memiliki makna membiasakan diri. Dalam hal belajar di sekolah, Maksud dari disiplin ini adalah untuk membantu para siswa agar lebih menyukai setiap pelajaran di sekolah. Dan tujuan dari disiplin ini adalah agar semua siswa bisa lebih memahami setiap pelajaran yang diberikan supaya menjadi lebih mudah dan efektif. Disiplin dalam belajar di sekolah ini akan bisa menjadi efektif jika setiap siswa menerapkan cara-cara atau metode belajar yang efektif.
Tentang Ketekunan, jika kita mau mencermati cara dan sikap dari para pelopor ilmu pengetahuan dunia seperti misalnya Thomas A. Edison. adalah tentang bagaimana cara beliau membuat bohlam lampu. Thomas Edison begitu tekun sehingga dia berhasil membuat bohlam lampu listrik dengan sangat efektif, yaitu suatu alat penerangan yang pada era itu memang belum ada orang yang berhasil membuatnya. Penemuan dan pembuatan bohlam lampu listrik adalah salah satu contoh tentang ketekunan. Tekun adalah satu prinsip hidup atau sifat seseorang dalam mengerjakan sesuatu secara terus menerus dan efektif sampai berhasil.
Kesimpulan cara belajar efektif, jika kita menginginkan sesuatu lalu kita mempelajarinya, Kemudian kita mengerjakan semua prosesnya dengan disiplin dan tekun, Maka insya allah kita akan cepat mendapatkannya.
Disiplin dan tekun itu akan ada dengan sendirinya didalam pikiran bawah sadar kita. Caranya adalah jika kita memiliki keinginan dan motivasi belajar, mengetahui cara caranya dan bersedia mengerjakan setiap prosesnya dengan akurat.
Dalam hal belajar supaya bisa cepat memahami, kita senantiasa harus menempatkan unsur keinginan dan ketekunan ini didalam pikiran kita. Sebab keinginan adalah proses awal sebuah pencapaian, Dan tekun dalam belajar berarti terus menerus belajar sampai memahami.
Setiap kali anda hendak tidur di malam hari, Lakukanlah hal berikut ini : Pejamkan mata anda dan katakan kepada diri anda sendiri bahwa anda sedang melakukan sesuatu yang benar dan tidak sedang salah melangkah.
Jika hal tersebut diatas anda lakukan setiap malam, setiap kali anda hendak tidur, Maka pemikiran anda akan dibawa menuju kepada kepercayaan atau merasa percaya diri dan kendali diri. Toh jika anda belum menemukan cara-cara yang paling benar dan efektif, anda akan secara otomatis dikendalikan oleh diri anda sendiri setiap malam sebelum tidur untuk selalu memperbaiki diri dengan motivasi diri.
Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Agar Bisa Belajar Dengan Cara Efektif
Untuk
menunjang pemahaman cara belajar yang baik dan efektif, ada baik nya jika anda mau memahami fungsi otak kanan dan otak kiri.
Kutipan Kata-kata Motivasi Belajar, "Pendidikan adalah mempelajari apa yang belum anda ketahui tentang hal yang tidak anda ketahui."
-Daniel
J. Boorstin-, "Satu-satunya orang terpelajar adalah seseorang yang mempelajari bagaimana cara belajar dan berubah."
-Carl
Rogers-, "Jika saya telah mempelajari pendidikan, saya tidak akan mempunyai waktu untuk mempelajari hal lainnya."
-Cornelius
Vanderbilt-, "Dia yang mencurahkan enam belas jam dalam sehari untuk belajar giat akan menjadi enam belas kali lebih bijaksana dari apa yang dia pikir tentang dirinya pada usia dua puluh tahun."
-Mary
Wilson Little-, "Keputusan yang baik adalah keputusan yang berdasarkan pengetahuan dan bukan berdasarkan angka-angka."
-Plato-
  1. Siswa SMK
Siswa SMK adalah siswa lulusan SMP yang menghendaki melanjutkan pendidikan tingkat atas, namun berkeinginan memiliki keahlian khusus yang diharapkan dapat digunakan sebagai bekal dalam dunia kerja. Lulusan SMK dianggap mampu oleh masyarakat atau berkompeten masuk dunia kerja karena saat belajar di sekolah mereka berbeda dengan siswa-siswa SMA lainnya. Siswa SMA disiapkan untuk memasuki jenjang kuliah, namun siswa SMK disiapkan lebih ke arah dunia kerja. Dengan demikian proses belajar di dalam SMK berbeda dengan proses belajar di SMA. Di SMK benar-benar diajarkan/dilatih materi kejuruan yang matang serta pengkondisian siap kerja yang berproses didalamnya. Untuk itu siswa SMK harus memiliki cara belajar yang berbeda dengan siswa SMA. Cara belajar yang baik dan efektif harus dimiliki oleh siswa SMK untuk dapat berhasil dalam mencapai prestasi hasil belajar, mengingat pelajaran praktik yang menyertainya tidak sedikit.




BAB III METODE PENELITIAN

  1. Penelitian Kuantitatif
Kata kuantitatif menurut KBBI ialah berdasarkan jumlah/banyaknya. Dalam hal ini penelitian kuantitatif berarti penelitian yang didasarkan pada jumlah data penelitian sebagai tolak ukur hasil penelitian. Data yang ada, dari sekian banyak diambil sampel data sebagai data penelitian. Hubungannya dengan penelitian ini, sampel data tidak mengambil semua siswa dalam pengisian angketnya, namun siswa yang berprestasi (ranking 1 sampai 10) pada setiap kelas menjadi sampel data penelitian (pengisian angket).
  1. Sumber Data penelitian
Adapun sumber penelitian dalam penelitian ini adalah semua siswa SMK Farmasi Nasional Surakarta kelas X, XI, dan XII. Sedangkan data penelitian pengisian angket ialah siswa yang masuk dalam peringkat 10 besar kelas berdasarkan Laporan Hasil Belajar Ujian Tengah Semester Gasal Tahun 2012/2013.
  1. Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR
SISWA SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


Sep-12
Oct-12
Nov-2012

MINGGU KE
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Perencanaan
V











Menentukan penelitian

V










Membuat angket


V
V








Membuat hipotesis




V







Menyusun kerangka laporan





V






Penyebaran angket






V





Menulis hasil angket







V




Membahas penelitian








V



Menulis dan penyusunan laporan









V
V

Pengumpulan laporan











V

  1. Analisis data
Analisis data penelitian berdasarkan pada hasil angket terhadap semua siswa kelas X, XI dan XII yang mendapatkan peringkat 10 besar pada Ujian Tengah Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Di dalam angket terdapat beberapa pertanyaan yang mengacu pada arah temuan penelitian, selain itu siswa yang mengisi angket juga mengisi data identitas siswa berupa; nama, kelas, nomor absen, peringkat, dan hari tanggal pengisian angket. Dari data angket disusun ke dalam tabel yang memuat perhitungan hasil jawaban. Hasil perhitungan menjadi tolak ukur hasil penelitian ini, yakni perhitungan yang berupa persentase pilihan jawaban setiap nomor pada pertanyaan dalam angket. Hasil prosentase tersebut menjadi jawaban dari penelitian ini yang dibahas dalam bab IV.

  1. Daftar Pertanyaan dalam Angket Penelitian
  1. Apakah Anda belajar setiap hari?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  2. Apakah waktu belajar Anda (di luar jam sekolah) pada malam/dini hari?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  3. Apakah suasana belajar yang paling mendukung Anda belajar adalah suasana tenang/sepi?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  4. Apakah Anda suka mendengarkan musik saat belajar?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  5. Apakah Anda suka ngemil saat belajar?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  6. Apakah waktu belajar Anda (di luar sekolah) mencapai durasi lebih dari 2 jam?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  7. Apakah Anda belajar lebih giat ketika ada ulangan?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  8. Apakah Anda belajar lebih giat ketika ada praktikum di laboratorium?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  9. Apakah Anda belajar lebih giat ketika ada PR/tugas?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  10. Apakah cara belajar Anda, belajar berkelompok?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  11. Apakah Anda dalam belajar menggunakan fasilitas internet?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  12. Apakah Anda selalu memperhatikan, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  13. Apakah Anda selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  14. Apakah Anda mempunyai motivasi sendiri untuk belajar?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  15. Apakah Anda rajin masuk sekolah (tidak pernah membolos pada jam pelajaran tertentu)?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  16. Apakah Anda tidak mudah putus asa ketika gagal dalam belajar?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang
  17. Apakah Anda suka membaca buku/materi pelajaran sebelum materi disampaikan?
    1. Selalu/sering c. Tidak pernah
    2. Kadang-kadang





















BAB IV PEMBAHASAN

  1. Hasil Angket Penelitian
Dari angket yang dibagikan dan diisi oleh semua siswa yang berprestasi (rangking 1 sampai 10) setiap kelas, maka dapat diperoleh hasil angket penelitian berdasar daftar pertanyaan angket sebagai berikut:
      1. Apakah Anda belajar setiap hari?
    1. Selalu/sering = 46,36%
    2. Kadang-kadang = 52,73%
    3. Tidak pernah = 0%
      1. Apakah waktu belajar Anda (di luar jam sekolah) pada malam/dini hari?
  1. Selalu/sering = 65,45%
  2. Kadang-kadang = 32,72%
  3. Tidak pernah = 0,91%
      1. Apakah suasana belajar yang paling mendukung Anda belajar adalah suasana tenang/sepi?
  1. Selalu/sering = 56,36%
  2. Kadang-kadang = 39.09%
  3. Tidak pernah = 5,45%
      1. Apakah Anda suka mendengarkan musik saat belajar?
  1. Selalu/sering = 30,91%
  2. Kadang-kadang = 41,82%
  3. Tidak pernah = 28,18%
      1. Apakah Anda suka ngemil saat belajar?
  1. Selalu/sering = 17,27%
  2. Kadang-kadang = 55,45%
  3. Tidak pernah = 22,73%
      1. Apakah waktu belajar Anda (di luar sekolah) mencapai durasi lebih dari 2 jam?
  1. Selalu/sering = 41,82%
  2. Kadang-kadang = 51,82%
  3. Tidak pernah = 5,45%
      1. Apakah Anda belajar lebih giat ketika ada ulangan?
  1. Selalu/sering = 80,00%
  2. Kadang-kadang = 18,18%
  3. Tidak pernah = 0.91%
      1. Apakah Anda belajar lebih giat ketika ada praktikum di laboratorium?
  1. Selalu/sering = 76,36%
  2. Kadang-kadang = 22,73%
  3. Tidak pernah = 0%
      1. Apakah Anda belajar lebih giat ketika ada PR/tugas?
  1. Selalu/sering = 35,45%
  2. Kadang-kadang = 60,91%
  3. Tidak pernah = 5,45%
      1. Apakah cara belajar Anda, belajar berkelompok?
  1. Selalu/sering = 1,82%
  2. Kadang-kadang = 63,64%
  3. Tidak pernah = 31,82%
      1. Apakah Anda dalam belajar menggunakan fasilitas internet?
  1. Selalu/sering = 1,82%
  2. Kadang-kadang = 68,18%
  3. Tidak pernah = 28,18%
      1. Apakah Anda selalu memperhatikan, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru?
  1. Selalu/sering = 50,00%
  2. Kadang-kadang = 49,09%
  3. Tidak pernah = 0,91%
      1. Apakah Anda selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru?
  1. Selalu/sering = 7,27%
  2. Kadang-kadang = 85,45%
  3. Tidak pernah = 5,45%
      1. Apakah Anda mempunyai motivasi sendiri untuk belajar?
  1. Selalu/sering = 83,64%
  2. Kadang-kadang = 15,45%
  3. Tidak pernah = 0%
      1. Apakah Anda rajin masuk sekolah (tidak pernah membolos pada jam pelajaran tertentu)?
  1. Selalu/sering = 94,55%
  2. Kadang-kadang = 2,73%
  3. Tidak pernah = 2,73%
      1. Apakah Anda tidak mudah putus asa ketika gagal dalam belajar?
  1. Selalu/sering = 54,55%
  2. Kadang-kadang = 40,91%
  3. Tidak pernah = 4,55%
      1. Apakah Anda suka membaca buku/materi pelajaran sebelum materi disampaikan?
  1. Selalu/sering = 1,82%
  2. Kadang-kadang = 77,27%
  3. Tidak pernah = 18,18%

  1. Hasil Analis data
Berdasarkan data angket penelitian maka didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:
  1. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar dapat dipastikan harus belajar setiap hari. Hasil prosentasi selalu/sering 46,36% dan kadang-kadang 52,73% menunjukkan bahwa siswa belajar setiap hari meskipun sekian dari siswa yang memilih kadang-kadang tidak belajar setiap hari. Namun yang pasti terdapat 0% pada pilihan tidak belajar setiap hari, artinya setiap siswa jika ingin berhasil dan mendapat prestasi hasil belajar yang baik, mereka harus belajar setiap hari.
  2. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar memiliki waktu belajar di luar jam sekolah yakni pada malam/dini hari. Lebih dari 50% yakni 65% siswa yang menjawab selalu/sering, artinya siswa yang ingin berhasil dalamprestasinya harus meluangkan waktu untuk belajar pada malam/dini hari.
  3. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar memerlukan suasana belajar yang paling mendukung dalam belajar, dalam hal ini adalah suasana tenang/sepi. Siswa yang menjawab selalu/sering sebanyak 56,36% artinya banyak siswa yang memerlukan suasana tenang dalam belajar.
  4. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa suka mendengarkan musik saat belajar. Musik ternyata bukan menjadi hal yang penting dalam mengiringi siswa saat belajar. Hal ini terbukti dari prosentase jawaban tidak pernah 28,18% dan kadang-kadang 41%, yang menunjukkan angka frekuentif yang besar mereka mendengarkan musik saat belajar.
  5. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, saat belajar siswa tidak begitu suka belajar sambil melakukan aktivitas ngemil. Ternyata ngemil bukan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan belajar, buktinya 55,45% siswa yang menjawab kadang-kadang dan 22,73% siswa menjawab tidak pernah, artinya siswa tidak bergantung pada ngemil saat belajar.
  6. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, menggunakan waktu belajar (di luar sekolah) dengan durasi lebih dari 2 jam. Siswa yang menjawab 41,82% menjawab selalu/sering dan 51,82% menjawab kadang-kadang, artinya siswa untuk berhasil dalam belajarnya harus meluangkan watu belajarnya di luar sekolah.
  7. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, selalu belajar lebih giat ketika ada ulangan. Dapat kita lihat, ada 80% siswa yang menjawab selalu belajar ketika akan ada ulangan, artinya siswa selalu mempersiapkan dengan baik saat ada tes.
  8. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, selalu belajar lebih giat ketika ada praktikum di laboratorium. Dapat kita lihat, ada 76,36% siswa yang menjawab selalu belajar ketika akan ada praktikum laboratorium, artinya siswa selalu mempersiapkan dengan baik saat ada praktikum laboratorium.
  9. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa belajar lebih giat ketika ada PR/tugas. Siswa yang menjawab tidak pernah ada 5,45%, artinya hanya beberapa siswa saja yang lalai dalam tugas/PR, namun selebihnya selalu memperhatikan dan mempersiapkan tugas/PR.
  10. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa tidak menggunakan cara belajar berkelompok. Hal ini ditunjukkan pada jawaban selalu/sering 1,82%.
  11. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa tidak belajar menggunakan fasilitas internet. Jawaban selalu/sering 1,82% menunjukkan bahwa fasilitas internet tidak memepengaruhi keberhasilan dalam memperoleh prestasi belajar.
  12. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa selalu memperhatikan, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil jawaban selalu/sering 50% dan kadang-kadang 49,09%.
  13. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Artinya siswa yang ingin berhasil dalam prestasi belajar harus aktif dalam pembelajaran di kelas. Hal ini diketahui dari hasil jawaban tidak pernah 5,45%.
  14. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, harus mempunyai motivasi sendiri untuk belajar. Hal ini diketahui dari hasil jawaban selalu/sering 83,64%.
  15. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, harus rajin masuk sekolah dan tidak pernah membolos pada jam pelajaran tertentu. Hal ini diketahui dari hasil jawaban selalu/sering 94,55%.
  16. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa tidak mudah putus asa ketika gagal dalam belajar. Hal ini diketahui dari hasil jawaban selalu/sering 54,55% dan kadang-kadang 40,91%. Ada 4,55% yang menjawab tidak pernah, artinya siswa kadang ada juga yang pernah putus asa dalam belajar, namun beruasaha kembali hal ini dapat diketahui dari pencapaian hasil prestasi belajar mereka yang masuk dalam 10 besar peringkat kelas.
  17. Siswa untuk memperoleh prestasi hasil belajar, siswa tidak begitu suka membaca buku/materi pelajaran sebelum materi disampaikan. Hal ini dapat diketahui dari hasil jawaban tidak pernah 18,18% dan kadang-kadang 77,27%. Jawaban selalu/sering 1,82% menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa masih ada yang mempersiapkan/membaca buku/materi pelajaran sebelum materi disampaikan. Artinya siswa lebih suka mengikuti materi yang disampaikan oleh bapak/ibu guru untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.